Mahasiswa Berjualan Baju Bekas: Omsetnya Belasan Juta Rupiah

 

Tokoh baju bekas di Sukolilo Gang 7, Tuban Jawa Timur


DAMARIOTIMES - Pandemi virus corona (Covid-19) telah mengubah kehidupan masyarakat hanya dalam kurun yang sangat singkat. Seluruh sektor mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi terkena imbas negatif akibat virus corona.

Adanya virus ini mengubah struktur sosial terutama di bidang ekonomi. Banyak masyarakat yang akhirnya membuka bisnis karena berbagai alasan, seperti dipemutusan hubungan kerja (PHK) atau karena kurangnya pemasukan sehari-hari. Salah satu bisnis yang menguntungkan ditengah pandemi adalah transaksi baju bekas. Baju bekas yang dimaksud adalah baju yang masih layak pakai dan memiliki nilai jual. 

            Pebisnis baju bekas di Sukolilo Gang 7, Tuban Jawa Timur, Altruis Bizurai Chillyness yang baru saja merintis bisnis ini saat ada pandemi. Altruis adalah seorang mahasiwa semester 3 di Universitas Islam Negeri Surabaya yang berusia 19 Tahun. Ia menjalankan bisnis baju bekas ini bersama rekannya. Usaha ini baru berjalan kurang lebih sekitar 7 Bulan.

Keputusan Altruis membuka usaha baju bekas ini berawal dari libur kuliah semester 2 yang cukup lama, sehingga muncul ide untuk membuka usaha baju bekas ini. Tidak baju bekas biasa, baju bekas yang Ia jual memiliki kualitas yang tidak kalah jauh dengan baju baru.

Baju bekas ini adalah barang yang diimpor dari luar negeri, sehingga memiliki merk luar yang tidak diragukan lagi kualitasnya. 

 

Baju bekas bal-balan yang baru turun dari truck (foto ist.)

 

            Menurut Altruis, berbisnis baju bekas ini lumayan efektif karena saat pandemi, ekonomi masyarakat jauh menurun, sehingga mereka akan sangat suka dengan barang yang murah. Harga baju bekas yang Ia jual mulai dari 10.000 - 45.000. Altruis tidak menyangka bahwa para masyarakat sangat antusias membeli baju bekas yang Ia jual. Terbukti dari jumlah item yang terjual setiap harinya yaitu paling sedikit 35 pcs/hari dan paling banyak menyentuh hingga 750 pcs/hari. 

Modal awal yang ia keluarkan untuk merintis usaha ini adalah 4.000.000. Dengan modal tersebut, Ia bisa langsung membalikkan modal itu hanya dalam kurun waktu sebulan. Dalam waktu sebulan, omset yang Ia dapatkan paling sedikit 9.000.000 dan paling banyak Ia mendapatkan omset 15.000.000/bulan.

Tokonya selalu ramai karena setiap harinya mengeluarkan item baru dengan harga yang sangat murah. Menurut Altruis, untuk menjaga tokonya agar selalu ramai, diperlukan pemahaman dan kenali pasar dengan baik, melakukan promosi setiap hari dengan ide yang berbeda-beda dan pastinya kreatif dan menarik.

 Altruis mengambil sistem bal-balan dalam mengambil barang. Setiap bal berisikan model baju yang berbeda-beda. Baju yang dijual berbagai model, seperti: blouse, tunik, kemeja dewasa, jaket, pakaian anak, bawahan, atasan dan gamis.

Berbagai model yang dijual membuat bervariasi pemasarannya. Penjualan dari bisnis baju bekas Altruis adalah usia 15-28 tahun. Ia menjualkan secara offline dan online. Untuk Offline Ia membuka toko di rumahnya. Untuk online, usahanya sudah sampai hingga luar pulau.

Pelanggannya sering berasal dari luar kota dan bahkan luar pulau. Mereka yang dari luar pulau akan membeli dengan nominal minimal paling sedikit 3.000.000. Masyarakat cenderung sangat antusias dengan dibukanya usaha ini, karena harga baju yang sangat murah namun, kualitas tidak mengecewakan. 



Reporter          : Tri Alvianti Putri Susrivani
Editor              : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Mahasiswa Berjualan Baju Bekas: Omsetnya Belasan Juta Rupiah"