EMOSI itu Menular, Jangan Sembarangan Menyebarkannya!

DAMARIOTIMES - Akhir - akhir ini hampir semua media baik itu media cetak, media sosial maupun media elektronik seolah membombardir Anda dengan berbagai macam pemberitaan. Beberapa diantara pemberitaan tersebut memberikan harapan, sementara sebagian lainnya justru melakukan hal yang sebaliknya. Namun taukah Anda, bahwa bukan hanya bakteri atau virus yang menular? Yang lebih menular dibandingkan bakteri maupun virus adalah EMOSI! Mungkin Anda langsung bertanya, "Loh, mana ada ceritanya EMOSI dapat menular?". Ada begitu banyak penelitian ilmiah dalam bidang psikologi yang dapat menjelaskan hal ini sebut saja penelitian yang dilakukan oleh Prof. John A. Bargh, yang terkenal dengan Bargh Hallway Theory-nya serta banyak buku dan karya ilmiah yang dia hasilkan diantaranya adalah, Before You Know It: The Unconscious Reasons We Do What We Do, Oxford handbook of human action, The new unconscious dan masih banyak yang lain.

 




Jika Anda mau sedikit saja memperhatikan orang - orang disekitar Anda maka Anda akan dengan mudah mendapatkan bukti. Contohnya sangat sederhana, Anda pasti memiliki banyak teman, diantara sekian banyak teman yang Anda miliki pasti ada diantara mereka yang jika Anda perhatikan dia sangat positif atau sangat bersemangat, punya pergaulan luas dan friendly dan semakin Anda memperhatikannya, Anda pasti merasakan seolah setiap dia datang maka mood dari orang - orang disekitarnya terasa menjadi positif juga, bahkan seolah kehidupannya penuh keberuntungan. Begitu juga sebaliknya, pasti ada diantara teman Anda yang tampak negatif atau memiliki aura yang suram, mungkin dia tipe yang pemarah atau terlalu sensitif sehingga setiap ada dia seolah mood dari orang - orang disekitarnya seperti ikut suram, tiba - tiba pembicaraan menjadi kaku atau bahkan mendadak sunyi dan lain sebagainya. Apa sesungguhnya yang terjadi?

Sederhananya entah Anda sadari ataupun tidak Anda selalu memancarkan gelombang atau frekuensi berdasarkan EMOSI yang tengah Anda rasakan sendiri. Jadi misal Anda saat ini tengah membaca berita tentang perang, pandemi atau tentang hal negatif lainnya maka secara naluriah Anda akan ikut berempati, ikut merasakan EMOSI seolah Anda mengalaminya sendiri baik itu dalam tingkatan yang sangat kecil ataupun besar. Emosi tersebut akan dipancarkan secara alami oleh tubuh Anda dan bisa Anda tebak sendiri, orang - orang disekitar Anda entah sadar maupun tidak akan ikut merasakan EMOSI yang Anda pancarkan tadi! Itu adalah efek tidak langsung yang ditimbulkan dari EMOSI. Dan coba bayangkan bila Anda justru ikut menyebarkan secara langsung berita - berita yang bermuatan EMOSI negatif tersebut! Maka itu sama artinya secara langsung juga Anda menyebarkan lebih banyak EMOSI negatif pada orang di sekitar Anda.

Karena itu mulai sekarang setiap Anda mendapatkan berita dan ingin menyebarkannya entah dari media masa, media elektronik atau media sosial lain. Pastikan bahwa Anda hanya menyebarkan berita - berita yang bermuatan positif, karena EMOSI sangatlah menular! Memang benar bahwa akan selalu ada masalah dalam hidup manusia, yang artinya akan selalu ada juga berita negatif, namun Anda dapat meminimalisir penyebaran EMOSI negatif itu dengan berfokus pada hal positif dari berita - berita tersebut. Misal, Anda tengah membaca tentang berita pandemi, maka berfokuslah pada berapa jumlah orang yang berhasil sembuh atau bagaimana cara yang baik untuk menjaga kesehatan. Bila Anda tengah membaca berita tentang peperangan di suatu tempat, maka berfokuslah pada berapa banyak orang yang berhasil selamat atau berapa banyak bantuan yang sudah disalurkan ke sana dan hanya sebarkan berita - berita dengan muatan EMOSI positif berupa harapan itu tadi. Dengan melakukan hal sederhana seperti ini, maka Anda baru saja memutus rantai EMOSI negatif dan kepanikan yang disebarkan melalui berbagai media.

Kenapa ini penting? Karena EMOSI negatif dan kepanikan tidak akan membawa apapun kedalam hidup Anda kecuali masalah baru. Bila Anda ingin ikut berkontribusi sebagai seseorang yang menjadi pemberi jalan keluar, maka mulai sekarang hanya sebarkan berita bermuatan EMOSI positif kepada orang - orang disekitar Anda! Dengan menyebarkan EMOSI positif Anda telah menjadi manusia yang bukan hanya sekedar memutus rantai EMOSI negatif, tapi juga ikut berkontribusi menjadi pengurai masalah, pemberi jalan keluar bukan malah sebaliknya.

Jika Anda berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang pengaruh media bagi EMOSI Anda, saya telah menyiapkan video untuk menjelaskan dengan sederhana dan padat kepada Anda. Saya doakan bermanfaat, terima kasih.

 



Channel Youtube: Kornelius Ardi Irianto

Editor: Harda Gumelar

Posting Komentar untuk "EMOSI itu Menular, Jangan Sembarangan Menyebarkannya!"