![]() |
Topeng Banyakwulan karya Raimoen dari Desa Kedungmonggo Malang (Foto ist.) |
Damariotimes.
Di tengah hijaunya persawahan dan ketenangan alam Ubud, Gianyar, Bali, berdiri
sebuah oase budaya bernama Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma. Museum
ini bukan sekadar ruang pameran, melainkan sebuah wadah yang didedikasikan
untuk melestarikan dan mengenalkan kekayaan seni topeng dan wayang dari
berbagai penjuru Nusantara, bahkan dunia. Didirikan oleh seorang pecinta seni
dan pengusaha, Hadi Sunyoto, Rumah Topeng Setia Darma menjadi rumah bagi lebih
dari seribu topeng dan ribuan wayang yang dikumpulkan dari berbagai koleksi pribadi.
Latar
belakang berdirinya museum ini bermula dari keprihatinan Hadi Sunyoto terhadap
minimnya ruang publik untuk memajang dan mengedukasi masyarakat tentang warisan
seni tradisional. Dengan arsitektur yang didominasi oleh bangunan-bangunan
joglo khas Jawa yang dipindahkan dan dibangun kembali, museum ini berhasil
menciptakan suasana yang khusyuk dan intim, seolah mengajak pengunjung untuk
masuk ke dalam lorong waktu dan berdialog dengan setiap artefak yang
dipamerkan. Bangunan-bangunan kayu jati yang megah, seperti Joglo Bojonegoro
dan Joglo Blora, tidak hanya berfungsi sebagai ruang pamer, tetapi juga menjadi
bagian dari koleksi itu sendiri.
Topeng
Malang: Kisah dari Tanah Jawa Timur
Salah
satu koleksi yang menonjol dan memiliki makna historis mendalam adalah topeng
Malang yang berasal dari Dusun Kedungmonggo, Pakisaji, Kabupaten Malang.
Topeng Jawa. Topeng-topeng ini merepresentasikan karakter-karakter dalam
wiracarita Panji, sebuah kisah legendaris yang berpusat pada tokoh Panji
Asmarabangun. Cerita ini menggambarkan perjalanan Panji dalam mencari cinta
sejatinya, Dewi Sekartaji, dengan berbagai petualangan dan penyamaran.
Salah
satu topeng Malang yang tersimpan di museum ini, khususnya yang menggambarkan
tokoh Panji Banyakwulan, memiliki sejarah yang menarik. Topeng ini adalah karya dari perajin bernama Raimoen. Diduga topeng ini merupakan koleksi yang diperoleh pada era 1980-an, sebuah periode di mana
kepedulian terhadap seni tradisional mulai digalakkan kembali. Karakter Panji
Banyakwulan sendiri adalah salah satu tokoh penting dalam cerita Panji. Ia
dikenal sebagai putra dari Prabu Lembu Amiluhur, raja dari Kerajaan Jenggala,
dan merupakan saudara Panji Asmarabangun. Dalam lakon Topeng Malang, Panji
Banyakwulan sering digambarkan sebagai seorang ksatria yang gagah berani,
setia, dan memiliki watak yang luhur. Wajahnya yang berwarna putih dengan
ukiran halus melambangkan kesucian dan kebaikan hati.
Dengan
adanya koleksi topeng Malang di Rumah Topeng Setia Darma, pengunjung tidak
hanya melihat keindahan fisik dari topeng tersebut. Mereka juga diajak untuk
memahami esensi di baliknya: sebuah narasi tentang kehidupan, konflik, cinta,
dan perjuangan yang terus relevan. Museum ini berfungsi sebagai jembatan yang
menghubungkan masa lalu dengan masa kini, memastikan bahwa warisan budaya yang
tak ternilai ini terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.
Koleksi
topeng dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk topeng Malang dari
Kedungmonggo, menjadikan Rumah Topeng Setia Darma sebagai etalase keragaman
budaya bangsa. Ini adalah bukti nyata bahwa seni tradisional adalah identitas
yang dinamis, yang terus diwariskan dan dihargai, bahkan di luar daerah
asalnya. Museum ini adalah sebuah inisiatif mulia yang menunjukkan bahwa seni
dan budaya adalah harta yang harus dijaga, dirawat, dan dibagikan kepada
seluruh umat manusia.
Reporter : R.Dt.
Topeng Malang di Rumah Topeng Setia Darma bukan sekadar karya seni, tapi warisan budaya penuh makna. Kisah Panji Banyakwulan dan koleksi topeng dari berbagai daerah mengingatkan kita bahwa seni tradisi adalah identitas bangsa yang harus dijaga dan diwariskan. Sangat menginspirasi! 🙌ðŸŽ
BalasHapusDari artikel ini saya jadi tahu bahwa Koleksi topeng dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk topeng Malang dari Kedungmonggo, menjadikan Rumah Topeng Setia Darma sebagai etalase keragaman budaya bangsa. Ini adalah bukti nyata bahwa seni tradisional adalah identitas yang dinamis, yang terus diwariskan dan dihargai, bahkan di luar daerah asalnya. Museum ini adalah sebuah inisiatif mulia yang menunjukkan bahwa seni dan budaya adalah harta yang harus dijaga, dirawat, dan dibagikan kepada seluruh umat manusia.
BalasHapusArtikel ini mengulas Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma di Bali, yang menyimpan lebih dari seribu topeng dan ribuan wayang dari seluruh Nusantara, termasuk topeng Malang dari Kedungmonggo, Kabupaten Malang. Museum yang didirikan oleh Hadi Sunyoto ini bertujuan melestarikan dan mengenalkan seni tradisional melalui koleksi pribadi dan arsitektur joglo khas Jawa.
BalasHapusArtikel ini mengangkat pentingnya Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma sebagai museum yang tidak hanya memamerkan koleksi topeng Malang dan wayang dari berbagai daerah, tetapi juga berperan sebagai wadah pelestarian warisan budaya.
BalasHapusdeskripsi tentang Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma berhasil menumbuhkan rasa kagum terhadap kekayaan budaya Nusantara. Setiap detailnya mengajak pembaca untuk lebih menghargai warisan seni tradisional Indonesia
BalasHapusDari artikel diatas menjelaskan bahwa Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma di Bali merupakan wadah untuk melestarikan dan mengenalkan kekayaan seni topeng dan wayang dari berbagai penjuru nusantara bahkan dunia. Adapun koleksi yang paling menonjol yaitu topeng malang yang berasal dari Dusun Kedungmonggo merepresantiskan karakter karakter dalam wiracita panji yang menceritakan kisah legendaris yaitu tokoh panji asmara bangun.
BalasHapusMenarik sekali bahwa melalui museum ini, koleksi lokal seperti topeng Malang bisa diapresiasi secara lebih luas. Semoga makin banyak orang yang mengenal dan menghargai warisan budaya asli daerah.
BalasHapusArtikel ini berhasil menyoroti betapa pentingnya Rumah Topeng Setia Darma sebagai pusat pelestarian warisan budaya, terutama dalam menjaga seni topeng dan wayang.
BalasHapus