Keindahan Gerakan Gunungsari pada Wayang Topeng Malang


Gerakan Tokoh Gunungsari dan Patrajaya (Foto ist.)


Damariotimes. Gerakan tari topeng Gunungsari–Patrajaya adalah simbol keanggunan dan keindahan dalam seni pertunjukan tradisional Jawa. Dalam narasi cerita Panji, tokoh Gunungsari mempersembahkan gerakan tari yang khas, menjadi ciri khas dalam seni wayang topeng Malang. Namun, perubahan pola penyajian yang terlalu panjang telah menimbulkan dampak negatif terhadap minat generasi muda dalam mempelajari gerakan tari secara utuh.

Dalam gerakan tari Gunungsari, pada saat penampilan, Raden Gunungsari selalu disertai seorang abdi yang Bernama Patrajaya. Setiap gerakan dari Raden Gunungsari dipenuhi dengan keindahan, kelenturan tubuh yang mengesankan. Salah satu contoh yang mencolok adalah gerakan "merak ngombe" atau merak minum. Gerakan ini tidak hanya membutuhkan keanggunan dalam penampilan, tetapi juga kekuatan yang luar biasa. Penari memulai gerakan ini dengan langkah yang disebut "biyada mususi", diikuti dengan gerakan yang menggambarkan burung merak sedang minum di sebuah telaga. Keindahan gerakan kepala dan leher menjadi fokus utama, dengan posisi dada yang kuat untuk menahan dan mendorong gerakan tersebut.

Gerak Merak Nogmbe (Foto ist.)

Sementara itu, gerakan "merak ngigel" menampilkan fleksibilitas dan keanggunan dalam setiap langkahnya. Penari memulai gerakan ini dengan memutar kedua lengan tangan, diikuti dengan penampilan badan yang dibungkukkan ke depan. Langkah-langkah berikutnya membawa penari dalam pergerakan yang menggambarkan keelokan gerakan merak. Dengan teknik yang sulit dan berat, gerakan ini membutuhkan fokus yang tinggi serta latihan yang mendalam.

Meskipun tantangan dan perubahan dalam pola penyajian seni wayang topeng telah menimbulkan dampak negatif pada minat generasi muda, keindahan gerakan tari Gunungsari–Patrajaya tetap menjadi ciri khas yang mempesona dalam seni tradisional Jawa. Dengan memahami dan menghargai keanggunan serta kekuatan dalam setiap gerakan, kita dapat terus memelihara dan mengembangkan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi masa depan.

 

Penulis   : R. Dayat

Editor     : MAH

 

Posting Komentar untuk "Keindahan Gerakan Gunungsari pada Wayang Topeng Malang"