Desa Jatirejoyo Merintis Sebagai Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) Sentra Batik Topeng

        Damariotimes. Malang, tanggal 11 Agustus 2023. Desa Jaritejoyoso merupakan daerah yang hampir sama dengan wilayah urban. Daerah ini sudah banyak masyarakat yang terpelajar, setidaknya hampir 90% sudah telah mengenyam bangku setingkat SMA.
Ibu-ibu mengisi waktu luangnya dengan memproduksi batik cap bermotif topeng Malang (Foto ist.)
        Para pekerja di berbagai sektor, baik formal atau informal juga telah banyak yang mempunyai posisi, sehingga rata-rata kemampuan ekonomi di wilayah ini tentu sudah mencapai masyarakat prasejahtera. Walaupun demikian, sudah daerah yang mulai berkembang perlu di sangga secara internal, yaitu tumbuhnya kekuatan ekonomi lokal. Kekuatan ekonomi lokal yang digali dibutuhkan ciri yang khas, harapannya mampu mengikat nilai-nilai tradisional yang semakin hari sudah tidak lagi terekspresikan oleh masyarakat.
Peserta sudah dapat secara mendiri berproses di rumah masing-masing (foto ist.)
        Tim pengabdian Kepada masyarakat dari Universitas Negeri Malang yang telah berposes sejak bulan juni 2023, yaitu menggali dan mengembangkan keterampilan membentuk cap dengan objek topeng Malang. Mengingat daerah ini juga semula sebagai wilayah tradisional, setidaknya nama Kepanjen di mungkinkan sebagai tempat ‘para panji’ (bangsawan). Oleh karena itu jika penguatan lokalnya diikat dengan aspek historis panji, maka yang paling dekat adalah ‘topeng Malang’. Seni pertunjukan topeng Malang menceritakan tentang Panji Asmarabangun dan Sekartaji.

 
        Robby Hidajat, ketua tim pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Negeri Malang mengemukakan, potensi yang telah dicapai peserta pelatihan batik cap berunsur topeng Malang ini telah mencapai 70%. Oleh sebab itu, mereka dibutuhkan penguatan dan motivasi untuk membentuk UMKM. Ibu Ketua Penggerak PKK Desa Jatirejoyoso masih mempertimbangkan, karena pengalaman untuk menjadi berwirausaha tentunya membutuhkan kesiapan teknis. Pada waktu pembukaan pelatihan, ibu Ketua Penggerak PKK pernah menjajaki untuk memproduksi minuman herbal, ternyata masih tidak mampu bersaing dengan pengusaha besar. Harga jual masih sangat tinggi, dan tenaga kerja (SDM) nya masih sangat terbatas. Hal ini juga diragukan, tentang kesiapan SDM.
         Robby Hidajat, juga menegaskan. Setidaknya harus diupayakan untuk merintis. Setidaknya para peserta pelatihan sudah dikondisikan untuk menjadi tenaga profesioanl. Dalam kaitan ini dimungkinkan mereka menjadi tenaga kerja profesional yang mendapatkan incam. Hal ini tentunya sudah merupakan awal dalam mengkondisikan pertumbuhan UMKM bidang seni batik. Karena usaha bidang seni ini, berbeda. Setidaknya nilai barang menjadi sangat relatif karena faktor kreativitas dan estetika.
 
 
 
Reporter      : M. Gumelar 
Editor           : S. Narwati

Posting Komentar untuk "Desa Jatirejoyo Merintis Sebagai Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) Sentra Batik Topeng"